Gadung sesungguhnya merupakan tanaman yang sudah sangat popular, namun malah kurang menerima perhatian. Bahkan tanaman ini termasuk sial, alasannya yaitu namanya dicatut untuk menganalogikan sesuatu yang palsu, yaitu “gadungan”.
Konon, lantaran gadung ini termasuk keluarga umbi yang sanggup dimakan, namun kalau tidak sanggup mengolahnya, akan sanggup menciptakan keracunan yang mengkonsumsinya.
Gadung atau Dioscorea hispida Dennst sendiri memang termasuk keluarga gadung-gadungan ( ini gadungan beneran bukan gadungan yang gadungan ) atau Dioscoreaceae.
Klasifikasi lengkapnya :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Dioscoreales
Famili: Dioscoreaceae
Genus: Dioscorea
Spesies: D. hispida
Sedang di banyak sekali wilayah Indonesia, tanaman gadung ini disebut dengan banyak nama, contohnya : bitule (Gorontalo), gadu (Bima), gadung (Bali, Jawa, Madura, Sunda) iwi (Sumba), kapak (Sasak), salapa (Bugis) dan sikapa (Makassar).
Gadung merupakan tanaman semak, bersifat menjalar, batang permukaannya halus, berduri, berwarna hijau keputihan.
Daunnya tunggal, berbentuk lonjong, berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, warna hijau. Sedang bunga berbentuk tandan, di ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota hijau kemerahan.
Buahnya bundar sesudah renta biru kehitaman.
Bijinya berbentuk ginjal.
Tanaman gadung tumbuh dengan merambat dan memanjat, panjangnya sanggup mencapai 5 meter hingga 20 meter. Namun arah rambatan batang gadung ini unik, alasannya yaitu selalu berputar melawan arah jarum jam kalau di lihat dari atas, yaitu ke arah kiri.
Arah rambatan inilah yang menjadi ciri khas tanaman ini untuk membedakannya dengan tanaman yang sejenis, yaitu pohon gembili (D. aculeata) yang arah merambat batangnya berputar ke kanan.
Tanaman gadung sendiri terdiri dari beberapa varietasnya, yaitu ada yang berumbi putih dikenal sebagai gadung punel atau gadung ketan, sedang yang kecil berlekuk-lekuk disebut gadung suntil.
Kemudian Gadung yang berumbi kuning atau gadung kunyit atau gadung padi.
Gadung mempunyai kandungan antara lain : Alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati, dan tannin. Karena itulah meski umbi gadung dikenal sangat beracun, dimana dengan sepotong umbi gadung yang sebesar apel sudah cukup untuk membunuh seorang laki-laki dalam waktu 6 jam, tanaman ini juga mempunyai khasiat pengobatan.
Beberapa penyakit yang sanggup diobati dengan gadung antara lain
: - Keputihan.
- Penyakit Kencing manis.
- Penyakit Kusta.
- Perut Mulas.
- Rasa nyeri pada empedu.
- Nyeri lantaran haid.
- Penyakit Radang kandung empedu.
- Penyakit Rematik (nyeri persendian).
- Kapalan, kutil dan mata ikan (obat luar).
Dan kalau dipadu dengan gadung cina (Smilax china L.), umbi gadung sanggup dipakai untuk mengobati luka-luka jawaban sifilis.
Di Thailand, irisan umbi gadung dioleskan untuk mengurangi kejang perut dan kolik, dan untuk menghilangkan jerawat dari luka-luka.
Sedangkan di Filipina dan Cina, umbi gadung dipakai untuk meringankan arthritis dan rematik,dan untuk membersihkan luka hewan yang dipenuhi belatung.
Selain itu lantaran mengandung lendir kental yang terdiri atas glikoprotein dan polisakarida yang larut pada air dan merupakan materi bioaktif yang berfungsi sebagai serat pangan larut air dan bersifat hidrokoloid, umbi gadung mempunyai kegunaan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan kadar total kolesterol, terutama kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein ).
Itulah manfaat pengobatan dari gadung yang asli, bukan gadung-gadungan.
Lihat juga :
Inilah Manfaat Pengobatan Dari Gadung Yang Asli, Bukan Gadung-Gadungan
4/
5
Oleh
tess