Sabtu, 19 Februari 2011

Apa Itu Buah Jenidri ? Dan Apa Pula Kehebatan Khasiatnya Sampai Dianggap Sangat Berharga ?

Mungkin, banyak orang yang merasa awam dengan tanaman dan buah yang satu ini, Jenidri.

Apa Itu Buah Jenidri ?

Buah Jenidri tentu saja buah yang dihasilkan oleh pohon Jenidri.
Nama lainnya : Elaeocarpus ganitrus. Sedangkan sebutannya untuk di Negara India yakni Rudraksha. Masih gundah juga ? Jika masih bingung, coba ambil tasbih anda bagi yang muslim. Atau ambil Rosario bagi yang beragama Nasrani.
Mengapa ?
Sebab sanggup jadi, tasbih atau Rosario yang anda pegang ketika ini memang terbuat dari buah Jenidri. Atau sanggup juga coba perhatikan pohon pelindung yang ditanam sepanjang jalan Bandung-Lembang.
Itulah pohon Jenidri.
Atau mungkin malah tidak perlu ke Bandung, alasannya yakni tanaman ini sebetulnya telah banyak ditanam di banyak sekali daerah, mulai dari Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Timor.
Makara coba perhatikan kalau ada pohon yang tingginya antara 25-30 meter dengan batangnya yang tegak dan lingkaran berwarna cokelat. Lalu di sepanjang tepi daunnya berbentuk bergerigi dan meruncing di serpihan ujung. Itulah pohon Jenidri.
Dan biar lebih niscaya lihatlah buahnya, yang bentuknya cukup unik, menyerupai ini :
Dimana dalam buah Jenidri ini terdapat biji yang keras dan sangat awet. Yang uniknya biji Jenidri ini mempunyai ukuran dan juga jumlah serta atau lekukannya – yang disebut dengan Mukhis – yang berbeda satu sama lainnya. Bervariasi mulai dari 1 mukhis hingga 30 mukhis.
Yang uniknya pula semakin banyak mukhis ( serat atau lekukan ) harganya akan semakin mahal. Mukhis yang rata-rata yakni antara 1 hingga 8.
Sedangkan mukhis yang dianggap istimewa yakni mulai dari 8 hingga 30 mukhis. Selain dikenal sebagai Jenidri, di Indonesia pohon atau buah ini juga disebut dengan nama ganitri, genitri, atau jenitri.
Di Sulawesi Selatan disebut biji sima . Sedangkan di Amerika disebut dengan “Utrasum Bead“

Nama Rudraksha ( di India ) berarti “mata ( yang kuasa ) Siwa”. Sebab Rudraksha berasal dari kata “rudra” berarti Dewa Siwa dan “aksa” berarti mata.
Umat Hindu meyakini bahwa “rudraksha” sebagai air mata Dewa yang menitik ke bumi. Karena itu pula buah Jenidri ini dianggap sangat berharga ( terutama yang mempunyai mukhis tinggi ).
Dan karena sifat bijinya pula, sering dipakai sebagai tasbih atau Rosario.
Keistimewaan lainnya dari Jenidri. Biji-biji dari buah jenitri keras ini sangat awet, bahkan sanggup bertahan hingga 8 generasi.

Selain itu, berdasarkan penelitian Dr Suhas Roy dari Benaras Hindu University menyatakan bahwa biji jenitri sanggup mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika dipakai sebagai kalung.
Yang lalu “mengatur” acara otak yang mengarah pada kesehatan tubuh. Efek ini diperoleh karena karena biji Jenidri mempunyai sifat kimia dan fisik berupa induksi listrik, kapasitansi listrik, pergerakan listrik, dan elektromagnetik.
Karena itu biji jenitri mempengaruhi sistem otak sentra ketika membuatkan rangsangan bioelektrokimia. Hasilnya, otak merasa hening dan menghasilkan pikiran positif.

Dari hasil penelitian, dalam biji Jenidri terkandung 50,024% karbon, 17,798% hidrogen, 0,9461% nitrogen, dan 30,4531% oksigen. Sedangkan kandungan dalam bentuk elemen mikro antara lain Aluminum, Kalsium, Klorin, Tembaga, Kobalt, Nikel, Besi, Magnesium, Mangaan, dan Fosfor.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Dwiarum Setyoningtyas dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, pohon Jenidri sanggup berfungsi sebagai penyerap polutan.

Pada penelitiannya, didapatkan kotak beling yang diembus dengan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis materi bakar yang mempunyai kandungan biodiesel yang berbeda.
Yaitu 10% biodiesel (B-10), 5% biodiesel (B-5), dan 0% biodiesel (B-0) sebagai pembanding.
Hasilnya, tingkat pencemaran dari ketiga jenis emisi materi bakar dalam kotak beling berisi jenitri tercatat lebih rendah (sulfur oksida 0,81 ? 0,38 ppm, nitrogen oksida 0,49 ? 0,01 ppm, dan karbon monoksida 1,36 ? 0,71 ppm).
Sedangkan pada kotak beling yang tanpa jenitri yang pencemarannya lebih tinggi. Untuk ke-3 zat kimia itu masing-masing 5,15 ? 1,77 ppm, 0,75 ? 0,15 ppm, dan 2,34 ? 1,36 ppm.

Kesimpulannya Jenidri berperan menurunkan tingkat pencemaran.
Lihat juga :

Artikel Terkait

Apa Itu Buah Jenidri ? Dan Apa Pula Kehebatan Khasiatnya Sampai Dianggap Sangat Berharga ?
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email