Selasa, 02 Mei 2017

Hubungan Antara Sinar Matahari, Vitamin D, dan Depresi


ResepsehatBunda - Sering merasa suasana hati Anda terganggu dan cepat merasa lelah? Bisa jadi Anda kekurangan sinar matahari, loh! Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa terdapat kekerabatan antara sinar matahari terhadap kesehatan mental. Sebanyak 16.000 data dari universitas Brigham dikumpulkan untuk keperluan penelitian.

Data-data tersebut diisi oleh setiap orang selama enam tahun dan berisikan mengenai info cuaca daerah dimana para subjek penelitian tinggal. Dalam kesimpulannya, didapatkan bahwa hanya faktor lama paparan sinar mataharilah yang paling signifikan dalam menimbulkan gangguan emosi.


Di Amerika sendiri, diperkirakan kurang lebih 20% penduduknya mengalami Seasonal Affective Disorder (SAD), gangguan ini merupakan gangguan kelelahan atau depresi yang biasa terjadi pada animo dingin. Yang membedakan SAD dengan depresi biasa yaitu pada SAD, seseorang dapat tidak mengalami gejala sama sekali di animo semi dan animo panas.

Sinar matahari juga mengatur irama sirkadian dalam badan dan jam biologis manusia. Sistem badan manusia, lewat mata dan kulit, mendeteksi sinar di lingkungan dan menyesuaikannya dengan sistem hormon semoga dapat berfungsi sesuai dengan waktu dan sempurna dimana insan tersebut berada.

Di negara dengan 4 musim, para peneliti menemukan bahwa dikala animo masbodoh dan animo gugur di mana siang hari menjadi lebih pendek, angka kejadian depresi akan meningkat. Para peneliti juga menekankan bahwa diperlukan penelitian lebih banyak untuk mengevaluasi faktor-faktor lain yang bekerjasama menyerupai asupan vitamin D dan waktu yang bergotong-royong dihabiskan di luar ruangan. Seperti yang telah diketahui, paparan sinar matahari akan mengoptimalkan produksi vitamin D dalam badan manusia.

Sebuah penelitian menyampaikan bahwa asupan vitamin D di bawah 20ng/ml dapat meningkatkan risiko depresi sebanyak 85% dibandingkan dengan mereka yang mendapat asupan vitamin D lebih dari 30 ng/ml. Beberapa penelitian juga menyampaikan bahwa penambahan asupan vitamin D melalui pelengkap dapat membantu meringankan gejala depresi.

Pengaruh sinar matahari terhadap mood


Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Dermato-Endocrinology, sejumlah besar molekul (chromophore) yang terdapat pada aneka macam lapisan kulit dapat menyerap dan berinteraksi dengan sinar ultraviolet, menghasilkan efek yang kompleks dan sinergis. Hasil interaksi dapat mensugesti kesehatan fisik Anda dengan cara mencegah penyakit, dan juga dapat mensugesti suasana hati dan kesehatan mental Anda.

Sinar matahari mensugesti irama sirkadian Anda, dan terapi sinar sudah terbukti efektif dalam mengangani depresi. Saat gelap, kadar melatonin dalam badan Anda akan meningkat, hal ini lah yang menimbulkan Anda akan lebih merasa cepat lelah setelah matahari terbenam. Selain itu, sinar ultraviolet juga menstimulasi sel yang disebut keratinosit pada kulit untuk membuat beta-endorphins, hormon yang membuat suasana hati Anda menjadi lebih baik. Hormon lain, yaitu serotonin juga bereaksi terhadap sinar matahari, hormon ini dapat membantu meningkatkan energi dan mood Anda.

Cara lain mengatasi depresi

Cahaya atau paparan sinar matahari dapat menjadi faktor utama dalam menghadapi depresi, namun Anda juga dapat meningkatkan suasana hati Anda dengan cara:

  • Berolahraga: Aktivitas fisik yang rutin dapat diketahui dapat menjadi obat yang lebih manjur daripada anti-depresan. Olahraga membantu menormalkan kadar insulin serta meningkatkan hormon yang membuat Anda merasa nyaman.
  • Tidur lebih awal: Depresi diketahui bekerjasama juga dengan kurangnya waktu tidur. Secara umum, seseorang membutuhkan waktu tidur kurang lebih selama 8 jam dalam satu hari.
  • Hindari makanan olahan: Makanan olahan yang mengandung gula olahan dan materi kimia sintetis diketahui dapat mensugesti fungsi otak dan kesehatan mental seseorang. Biasakan untuk selalu mengonsumsi makanan segar sebanyak mungkin untuk menjaga kondisi kesehatan Anda.
  • Perbanyak konsumsi omega-3 dari hewan: Omega-3 mungkin merupakan zat gizi terpenting dalam menjaga fungsi otak. Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa orang yang memiliki kadar omega-3 rendah cenderung dapat mengalami depresi di kemudian hari.

Tolong bagikan info ini ke teman, kerabat, dan keluarga Anda.

Artikel Terkait

Hubungan Antara Sinar Matahari, Vitamin D, dan Depresi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email