Jumat, 24 Juni 2011

8 Hal Penting Ini Harus Diperhatikan Untuk Menciptakan Ramuan Herbal Yang Sehat Dan Aman

Dengan latar belakang kekayaan Indonesia yang begitu melimpah akan aneka tumbuhan, ramuan herbal tidak sanggup ditinggalkan begitu saja dalam dunia pengobatan. 

Di ketika dunia kedokteran modern telah berkembang begitu pesat, namun ramuan herbal – yang dimasyarakat kerap dinamakan jamu atau jamu herbal – tetap mendapat daerah tersendiri di hati masyarakat. Meskipun akhir imbas modernisasi, #Ramuan herbal atau jamu herbal ini sering dijadikan urutan kedua atau alternatif di ketika pengobatan secara medis belum memperlihatkan hasil yang diharapkan. 
Sehingga ramuan herbal atau jamu herbal ini kemudian dikenal juga sebagai obat alternatif atau #Pengobatan alternatif. 
Bahkan dengan banyak sekali macam alasan, masih terdapat beberapa orang yang cukup “fanatik” yang mau tidak mau “harus” memakai obat-obatan herbal ketika sakit. 

Yang lebih menggembirakan, masyarakat barat yang selama ini menjadi “tolehan” dalam dunia obat-obatan, sekarang secara perlahan malah ganti “menoleh” mulai memakai obat-obatan yang dirasa lebih kondusif dan natural, yang tentu saja yakni ramuan-ramuan herbal dan atau terapi herbal. 
Sebab kalau ditelusur lebih jauh, obat-obatan modern intinya disintesa, disarikan dan dibentuk dari bahan-bahan alami, termasuk dari beberapa tumbuhan obat. 

Tercatat, sekarang makin banyak produk-produk jamu tradisional – yang nota bene yakni ramuan herbal – yang dieksport dan dipakai masyarakat luar negeri. Tentu saja dengan “packaging” yang lebih modern dan menarik. 
Produsen jamu ( tradisional ) ini bahkan tak segan menggandeng selebritis tingkat dunia untuk mempromosikan produknya. 
Hal ibarat ini tentu saja sangat menggembirakan bagi perkembangan #Jamu tradisional Indonesia

Memang tidak sanggup dipungkiri, bahwa memakai ramuan herbal untuk mengobati penyakit atau gangguan kesehatan tertentu, tidak sanggup memperlihatkan imbas se-instant ketika memakai obat-obatan kimiawi. 

Namun meski relatif agak perlahan, namun imbas dari ramuan herbal bahwasanya lebih “stabil” dan lebih aman. 

Selain itu, alasannya yakni kekurang pahaman masyarakat wacana bagaimana cara menciptakan ramuan herbal yang baik dan benar, sering kali juga berdampak pada imbas atau khasiatnya. 
Meski membutuhkan sedikit waktu dan ketelitian, dalam menciptakan ramuan herbal yang baik dan kondusif bahwasanya cukup gampang dilakukan. 

Nah, untuk menciptakan ramuan atau jamu herbal setidaknya 8 Hal PENTING ini harus diperhatikan untuk menciptakan Ramuan Herbal sehingga dihasilkan “jamu” yang sehat dan aman 


 Dengan latar belakang kekayaan Indonesia yang begitu melimpah akan aneka tumbuhan 8 Hal PENTING Ini Harus Diperhatikan Untuk Membuat Ramuan Herbal Yang Sehat Dan Aman

Berikut yakni hal yang perlu diketahui dalam meramu obat tradisional: 

1. Bahan untuk ramuan harus dalam kondisi baik dan bersih 

Hal utama yang harus diperhatikan yakni bahan-bahan yang dipakai untuk menciptakan ramuan herbal haruslah dalam kondisi yang tidak hanya baik tetapi juga bersih. 
Jangan memakai bahan-bahan herbal yang kotor, kisut, busuk, bekas dimakan serangga, terlihat telah berjamur, atau kadaluwarsa.
Menggunakan bahan-bahan ibarat ini, selain diragukan khasiatnya, salah-salah malah sanggup membahayakan kesehatan. 

2. Harus memakai air bersih 

Menggunakan air yang tidak bersih ketika menciptakan ramuan herbal tentu saja merupakan tindakan yang ceroboh. Apapun jamu yang akan dibentuk selalu gunakan air bersih. 
Ramuan herbal umumnya direbus. Namun apabila tanpa memakai perebusan, selalu gunakan air yang telah dimasak atau air matang yang higienis. 

3. Wadah perebus disarankan memakai wadah yang terbuat dari tanah liat. 

Dalam menciptakan ramuan herbal umumnya dilakukan dengan perebusan dalam jangka waktu yang lama, biasanya dengan menguapkan air rebusan dalam jumlah tertentu untuk “memeras” sari-sari dari tumbuhan obat yang digunakan. 
Dengan proses pembuatan yang ibarat ini, penggunaan wadah yang terbuat dari bahan-bahan logam ibarat panci alumuniumm, timah atau besi dikhawatirkan akan terjadi rekasi kimiawi yang sanggup mengkontaminasi jamu itu sendiri. 
Sedangkan wadah yang terbuat dari tanah liat bersifat “pasif” sehingga relatif jauh lebih aman. 

4. Perhatikan jangka waktu penggunaan 

Jamu atau ramuan herbal yang dibentuk tanpa direbus sebaiknya eksklusif diminum segera. 
Sedangkan ramuan herbal yang direbus dalam pembuatannya masih sanggup diminum dalam jangka 12 jam terhitung dari waktu merebusnya. 
Lebih dari itu, sebaiknya dibuang, alasannya yakni dikhawatirkan telah kedaluwarsa atau kadaluwarsa. 

5. Melakukan pengobatan herbal harus secara rutin dan teratur 

Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku pada obat-obatan herbal, pengobatan modern juga demikian. Terlebih lagi yang patut diingat yakni obat-obatan herbal, alasannya yakni bersifat konstruktif, umumnya membutuhkan waktu yang sedikit lebih usang untuk sanggup memperlihatkan khasiat dan dampak yang diinginkan. Terlebih lagi kalau dipakai untuk mengobati penyakit penyakit yang bersifat kronis atau menahun, #Terapi herbal yang dilakukan harus lebih sabar lagi. 

6. Perhatikan bagi yang mempunyai problem lambung 

Ada beberapa materi herbal yang cukup “keras” yang sanggup berakibat merangsang kegiatan lambung, contohnya bawang putih, sambiloto, brotowali, jahe merah dan sebagainya. 
Karena itu bagi yang memang mempunyai problem lambung sebaiknya hati-hati ketika akan memakai ramuan herbal. 
Cara yang lebih kondusif yakni dengan mencobanya atau meminumnya mulai dari takaran kecil terlebih dulu. 

7. Bahan herbal dengan penanganan khusus 

Selain itu perhatikan pula beberapa materi herbal yang butuh penanganan khusus, sebelum diminum. Misalnya, ramuan herbal yang memakai materi Daun sirih, semoga khasiatnya tetap terjaga, maka pada ketika perebusan, daun sirih sebaiknya dimasukkan pada ketika terakhir kalinya, kira-kira sekitar 3 menit sebelum ramuan diangkat. 
Dan ketika merebus, wadah harus benar-benar tertutup rapat. 

8. Menggunakan ramuan herbal berbarengan dengan obat modern ( kimiawi ) 

Beberapa andal medis melarang penggunaan obat herbal dengan obat-obatan modern. 
Namun, beberapa andal medis membolehkannya, bahkan ada yang menyarankannya. 
Pada dasarnya ramuan herbal memang “bisa” dikonsumsi berbarengan dengan mengkonsumsi obat-obatan modern. 
Yang terpenting yakni jeda waktunya. 
Tentu sangat beresiko kalau mengkonsumsi obat-obatan herbal – benar-benar berbareng ketika meminum obat modern. 
Untuk mengkonsumsi obat-obatan herbal sebaiknya dilakukan sekurangnya sekitar 2 jam sehabis meminum obat-obatan kimiawi. 
Namun demikian konsultasi dengan dokter yang menangani tetap disarankan untuk dilakukan. 

Nah itulah setidaknya 8 Hal PENTING yang harus diperhatikan untuk menciptakan #Ramuan Herbal yang sehat dan aman. 

Jangan hingga alasannya yakni salah dalam penanganan, kemudian eksklusif mengklaim bahwa obat-obatan herbal tidak ada khasiatnya. 

Sebab satu hal yang patut dan wajib diingat yakni bahwa intinya obat-obatan modern sebagian besarnya disintesa, disarikan dan dibentuk dari herbal atau tumbuhan obat.

Semoga bermanfaat. 
Lihat juga : 

Artikel Terkait

8 Hal Penting Ini Harus Diperhatikan Untuk Menciptakan Ramuan Herbal Yang Sehat Dan Aman
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email